Selasa, 26 April 2011

Dongeng Pangeran Narsis dan Bidadari ke dua


Dahulu kala di sebuah negeri antah berantah, tersebutlah sebuah kerajaan yang bernama ‘Kerajaan Percaya Diri’ yang rakyatnya hidup dengan bahagia, aman, tentram dan percaya diri. Raja yang baik hati, bahagia karena kerajaan dan rakyatnya makmur serta kekayaan alam yang melimpah ruah membuat rakyatnya tak akan pernah kelaparan sampai kapan pun.
 Tapi raja yang baik hati merasa kebahagiaannya belum sempurna sebelum dia menyaksikan satu-satunya putra mahkota yang akan mewarisi tahta dan memimpin kerajaan untuk menggantikan dirinya kelak, mempersunting seorang wanita untuk di jadikan pendamping hidupnya.
 Demi putranya yang bernama Pangeran Nallyversis yang akrab di panggil ‘Prince Narsis’ ini, sang raja mengadakan pesta kerajaan untuk mengundang seluruh putri dari keluarga bangsawan untuk berpesta dansa di istananya.

Para putri bangsawan dari seluruh penjuru negri telah datang, namun selama pesta berlangsung tak ada satu pun dari putri-putri keluarga bangsawan itu yang bisa memikat hati sang pangeran. Usaha sang raja yang baik hati pun menjadi sia-sia.

Beberapa minggu dari saat itu, ‘kerajaaan Percaya Diri’ menerima surat dari sekutunya yaitu ‘kerajaan Semangat Tinggi’ yang meminta bala bantuan untuk membantu kerajaannya dari bencana banjir besar yang melanda negerinya.
 Dengan keberanian dan percaya diri, Prince Narsis menawarkan dirinya untuk memimpin pasukan kemanusiaan tersebut. Dan sang raja yang baik hati pun dengan rasa bangga mengijinkan putranya memimpin misi itu.

 Di kisahkan tibalah Prince Narsis dan pasukannya di negeri tersebut, dan membantu rakyat ‘kerajaan Semangat Tinggi’ menyelamatkan diri dari bencana banjir yang melanda. Setelah itu para kesatria membuat benteng-benteng dari karung pasir untuk menahan air agar tak masuk ke pedesaan lebih jauh lagi. Tapi tak disangka ketika Prince Narsis sedang memimpin penutupan bendungan bocor terbesar di negri itu, retakan bendungan itu malah semakin menyebar sehingga tak mampu menahan air yang keluar, dan runtuhlah bendungan itu sehingga reruntuhannya menimpa Prince Narsis dan airnya menenggelamkan dia.
 Tak disangka-sangka ketika semua desa panik menyelamatkan diri dari banjir air bendungan yang akan menenggelamkan mereka, tiba-tiba di langit terlihat sekumpulan gadis yang terbang menuju desa itu dan menyelamatkan para penduduk dan para ksatria dari bencana banjir yang mengancam nyawa mereka. Prince Narsis tak sadarkan diri, dia di selamatkan oleh salah satu dari mereka.

 Selama beberapa hari Prince Narsis tak sadarkan diri, dia di rawat oleh orang yang menyelamatkan dia ketika banjir. Gadis itu dengan sabar dan telaten serta penuh perhatian menjaga Prince Narsis yang terluka.
 Sampai pada suatu hari Prince Narsis tersadar dan terbangun dari tidurnya yang cukup panjang. Dengan kebingungan dia bertanya “siapakah engkau wahai wanita yang baik hati?”
 Wanita itu berdiri dan sedikit menundukkan kepalanya seraya memberi hormat “saya adalah orang yang telah menyelamatkan anda tuan” jawab gadis itu.
 “bolehkah aku mengetahui namamu wahai penyelamatku?” tanya pangeran dengan penasaran.
 “nama saya ‘Bidadari ke-dua’ dari kerajaan ‘Otohime’, yang kebetulan pada waktu itu rombongan kami sedang lewat di langit kerajaan Semangat Tinggi” jawabnya seraya menjelaskan.
 “oh... namamu Bidadari ke-dua, nama yang bagus. Aku ucapkan terima kasih karena telah menyelamatkan hidupku”. Pangeran tersenyum dan sedikit menunduk tanda terima kasih.

 Beberapa minggu tlah berlalu, dalam masa-masa pemulihan desa, pangeran merasakan sesuatu yang aneh, hatinya selalu berdegup kencang jika melihat Bidadari ke-dua. Pangeran bertanya pada dirinya sendiri “apa ini? Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?” maklumlah selama ini pangeran belum pernah merasakan hal seperti itu sebelummya.

 Desa pun telah kembali pulih karena bantuan para ksatria kerajan Percaya Diri dan para bidadari dari kerajaaan Otohime. Saat sang pangeran harus kembali ke kerajaannya, sore itu pangeran dengan kuda putihnya berjalan di barisan paling depan pasukannya untuk pulang, tapi entah kenapa tiba-tiba pangeran berbalik dan menunggang kudanya dengan cepat menuju desa.
 Di depan bidadari kedua dia berhenti dan turun dari kuda putihnya yang bernama ‘lucky’ yang berarti keberuntungan, dan berkata “wahai penyelamatku... aku berhutang nyawa padamu, tanpamu aku tak akan bisa menikmati semua keindahan yang tuhan ciptakan untukku, selama ini aku bertanya pada diriku sendiri... mungkinkah kau bagian dari keindahan itu?”
 Bidadari ke-dua merasa bingung “saya tidak mengerti dengan apa yang anda maksud tuanku...” kata gadis itu keheranan.
 Pangeran melanjutkan kata-katanya “aku telah belajar untuk menyesali dosa dari tindakan durhaka, padamu dan perintahmu aku patuh mohon permintaan maafmu karena telah selancang ini”. Lalu pangeran berlutut di depannya dan berkata “wahai Bidadari ke-dua... sudikah kau menjadi pendamping hidupku dan menjadi bagian dari keindahan yang tuhan ciptakan untukku?”
           Bidadari ke-dua baru mengerti dengan apa yang dimaksudkan sang pangeran, dan dia pun merasakan hal yang sama terhadap sang pangeran. Bidadari ke-dua tersenyum dan mengangguk “dengan senang hati saya bersedia menjadi bagian dari keindahan itu”
 Singkat kata singkat cerita Prince Narsis dan Bidadari ke-dua menikah dan hidup bahagia di kerajaan Percaya Diri.

Tamat

Senin, 18 April 2011

salah masuk rumah

udah kurang lebih setengah bulan gw tinggal di lingkungan baru... 
walaupun bisa di itung berapa kali gw menginjakkan kaki gw di rumah baru itu karena gw pulang cuman tiap weekend aja.

hari kedua gw menempati rumah itu... ceritanya gw ke warung deket rumah, 
karena masih malu2... gw jalan nunduk ampe tuh dagu hampir nempel di dada. 
tiap ketemu orang gw cuman manggut sambil senyum. 
nah balik dr warung gw jalan nunduk lagi... kali ini alasannya karena silau sama matahari (plus malu sama ibu2 yg lagi pada nongkrong di pos kamling).
yang kelihatan sama gw waktu itu cuman jalan n kaki gw yg lg melangkah.

lalu sampailah gw di depan gerbang, pintu gerbangnya kebuka, lalu gw pun masuk.
setelah menginjak teras rumah, gua angkat wajah gua, gue kaget... krn tembok rumahnya warna ijo.
gw langsung shock n buru-buru keluar lagi, lalu masuk ke gerbang sebelahnya. sambil diam2 noleh kebelakang... gw bertanya2 dalam hati (gila, ada yg liat gw salah masuk rumah gak ya barusan?)
 

Rabu, 13 April 2011

kandidat tunggal

susahnya mencari sang pengganti, sampai saat ini baru satu yang datang buat interview.
karena date line dan beberapa alasan, jika tak ada lagi yang datang, kami pastikan dia kandidat tunggal.
well... dilihat dari tes lumayan, penampilan lumayan (berpakaian rapih, sopan dan montok, yang berarti walau kena gemblengan seberapa berat pun tidak akan merubahnya menjadi sekurus dirikuw, hehehe)
I just hope, fingers crossed... she's the right person for this.
Let us all say 'Amin..."

Rabu, 06 April 2011

detik2 terakhir

saat-saat terakhir membebaskan diri dari pekerjaan 'ini', semua terlihat sangat menyenangkan, mulai dari orang2 yg terlihat lebih ramah, hadiah-hadiah yang tidak diminta, dan kepercayaan yang masih diberikan bahkan bertambah. hmmm.... apakah ini godaan?
aku hanya berpikir tidak mau tergoda sesaat untuk hal-hal yang sudah kuputuskan.
aku harus yakin dengan keputusan2 ini...
apa yang akan terjadi di kemudian hari?? itu lain soal... tapi aku yakin aku bisa lebih Mr.Obama selalu berteriak lantang "Yes, we can!", begitu pun denganku.
hanya ada satu masalah dari semua rencana ini.... AKU BELUM DAPAT PENGGANTI.